Selasa, 17 Mei 2016

Saling Berbagi Di Kelas Inspirasi Palopo



Hari itu selasa, tepatnya 3 mei 2016. Kami dari tim relawan inspirator dan relawan panitia kelas inspirasi berkumpul di SDN 60 Salubattang. Hari yang telah kami sepakati untuk berbagi semangat, inspirasi, dan mimpi kepada siswa-siswi SDN 60 Salubattang Kota Palopo. 

Dua bulan sebelumnya, sebelum akhirnya tim kami (SDN Salubattang) berkumpul di tempat tersebut, sebagai bentuk apresiasi untuk kualitas kerja dan semangat yang luar biasa kepada teman-teman relawan panitia KI Palopo, saya ingin mengungkapkan terimakasih yang sungguh, karena telah memberikan saya kesempatan untuk ikut bergabung menjadi salah satu dari kalian. Anak-anak muda keren dengan tujuan hidup visioner, langkah yang terukur dan juga semangat nasionalisme yang tetap terpatri di jiwa. Karena kalian saya tidak lagi merasa *keren* sendirian :D bukan..!! karena kalian hari pendidikan nasional kali ini punya bentuk (makna), tidak sekedar upacara seremonial pengibaran bendera dan pidato peringatan. #MeskipunBukanBerartiHalItuSalah.

Setelah melalui beberapa tahapan seperti.. proses sosialisasi, survey lokasi, pendaftaran, dan scorring relawan pengajar maka diputuskanlah 10 tim, yang satu timnya terdiri dari 9 sampai 10 relawan inspirator, 1 relawan dokumentator dan 3 sampai 4 relawan panitia, dengan fungsi dan tugasnya masing-masing. Untuk SDN 60 Salubattang tim kami terdiri dari 10 relawan inspirator, 1 relawan dokumentator, dan 3 relawan panitia.

Pagi yang bersahabat, matahari belum begitu terik, bau tanah basah sisah hujan semalam masih tercium samar. Beruntung lokasi sekolah kami meskipun masih berada dalam wilayah Kota Palopo, namun letaknya sudah masuk dalam wilayah pelosok. Untuk kalian yang sehari-harinya bergelut dengan rutinitas mengerjakan semua hal demi berburu dengan waktu. Maka mendapatkan suasana pagi dengan pemandangan hijau sawah dan rerimbunan pohon, sungguh merupakan hal yang begitu mahal.

Kegiatan pagi itu dimulai dengan apel pagi dan briefing Tim dengan pihak sekolah SDN Salubattang. Kami terbagi dalam 3 kelompok, saya kebagian mengkoordinir kelompok 2 untuk kesempatan pertama menginspirasi di kelas 5. Dalam menghadapi kelas, ini bukan pengalaman pertama saya. Sudah lebih dari tiga tahun saya belajar mengajar disalah satu perguruan tinggi di Palopo. Akan tetapi ini pengalaman pertama saya berdiri di depan anak-anak tingkat sekolah dasar. Hal pertama yang terpikirkan adalah metode agar saya mampu men-delivered pesan. Tapi mereka disana dengan binar mata mengisyaratkan keingintahuan yang besar, semangat yang terdengar dari teriakan mereka menjawab salam dan meneriakkan yel-yel “Kelas Inspirasi Palopo.. Membangun Mimpi Anak Indonesia”.. bagaimana saya lupa cara mereka menatap setiap Inspirator yang hadir, antusiasme mereka menjawab setiap pertanyaan. Masih tergambar jelas mereka berjingkrak kegirangan menyanyikan setiap lagu yang diajarkan para inspirator dan menatap takjub pada alat peraga yang diperlihatkan.

 



Antusiasme mereka mengingatkan saya bahwa diluar dari tujuan awal kami ketempat ini, merekalah yang justru menginspirasi kami, dari binar mata dan rasa ingin tahu merekalah saya sadar untuk kembali mengingat mimpi saya dan diam-diam menumbuhkan kembali harapan dalam hati untuk mewujudkannya. Awalnya saya berpikir bahwa anak-anak memang seharusnya diberi motivasi untuk membangun dan mewujudkan mimpi. Saya salah! mereka punya caranya sendiri bermimpi. Bertanyalah.. maka kalian akan memperoleh jawaban-jawaban menakjubkan tentang ingin menjadi apa mereka nantinya J yang memang perlu kita lakukan adalah memberi mereka informasi tentang berbagai macam profesi yang bisa menjadi pilihan. 

Saya tidak begitu tahu apa indikator keberhasilan dari kegiatan ini, dan kalau indikatornya adalah anak-anak memilih salah satu profesi yang diperkenalkan oleh para inspirator, maka untuk SDN 60 Salubattang saya pikir misi kami berhasil. Bukan satu dua siswa yang akhirnya menggantungkan mimpinya menjadi dosen pada pohon harapan, padahal sebelumnya mereka buta tentang profesi ini.  

Begitu banyak kejadian luar biasa yang membuat saya sadar, ternyata kebutuhan saya akan gelak tawa, binar mata takjub, bahkan sekedar teriakan iseng mereka.. lebih saya harapkan daripada rencana liburan manapun yang telah saya reka dalam imaji, *EfekKurangPiknik*.  Namun saya lupa satu hal, mengabadikan setiap momennya melalui kamera handphone untuk sekedar menjadi kenangan atau untuk kepentingan share (pamer) di sosial media. Saya hanya terbawa suasana dan  tidak mau kehilangan detil kejadian yang luput dari perhatian karena saya sibuk dengan handphone.
Well terakhir.. Terimakasih sekali lagi untuk semua Tim Relawan Kelas Inspirasi Palopo
Terimakasih kepada pihak sekolah SDN 60 Salubattang Kota Palopo
Dan kepada seluruh generasi muda Indonesia, terkhusus kepada adik-adik siswa kelas 4,5 dan 6 SDN Salubattang Kota Palopo.. setiap mimpi dan harapan yang kalian tuliskan, ada saya yang merasa berharga karenanya.. Terimakasih.


 

 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar