Rabu, 05 Maret 2014

Belajar melepaskan melalui “Her”



HER Film yang dibintangi Joaquin Phoenix ini menceritakan tentang seorang lelaki bernama Theodore, lelaki di akhir usia 30an bekerja sebagai penulis, dia suami dari Chaterine (Olivia Wilde) namun hubungan mereka tidak begitu baik, yang menyebabkan Chaterin akhirnya menggugat cerai dirinya.  Setelah perpisahannya dengan Chaterine, Theodore  melewati hari-harinya dengan sulit.. kesepian yang ia rasakan,, sulitnya belajar melepaskan. Meskipun satu dua kali dia mencoba untuk berkencan, namun hal itu tak mampu mengusir sepi dan rasa bersalah dari gagalnya pernikahan.

Di tengah itu semua hadirlah dia,, “Samantha” (Rooney Mara) sosok berupa system operasi computer “OS 1” yang di program berdasarkan pemikiran jutaan programmer yang membuatnya, dia mempunyai  kemampuan untuk mengembangkan diri dari pengalaman, berinteraksi, mengenali, menyesuaikan, bahkan memiliki kehendak layaknya manusia. Samantha hidup dan bertumbuh bersama pemiliknya, dia memudahkan pekerjaan seperti mengecek dan membalas email, bahkan dia membantu pemiliknya melakukan hal yang kadang belum terfikir untuk dilakukan, namun tanpa melalui perintah ia akan segera mengambil alih pekerjaan yang biasanya dilakukan melalui pemikiran panjang,, kalau itu dilakukan oleh manusia,, tetapi tak masalah karena selalu berakhir pada decak kagum untuk hasilnya. 

Meskipun tak betul-betul mampu menghapus chaterine dari ingatannya, hadirnya Samantha mengobati kehilangan dan menemani sepi Theodore. Sampai suatu saat dimana dia berfikir untuk memulai berkomitmen lagi dengan seseorang (kalau saja Samantha bisa dikategorikan begitu), sesuatu yang tidak pernah mampu dia lakukan setelah perpisahannya, karena kehilangan rasa percaya.. 

namun Samantha mengembalikan semuanya.. membuatnya tertawa, berbincang tentang berbagai hal yang dia gejolakkan, menertawai orang-orang disekeliling mereka, menjaga lelapnya, dan mengingatkannya akan jadwal..! Theodore akan dengan senang hati meminta pendapat Samantha tentang pertemuan-pertemuan itu, dan sebaliknya Samantha akan melibatkan diri disetiap momennya..

Seperti suatu hari ketika mereka telah resmi berkomitmen, dan Theodore akhirnya memutuskan untuk menemui Catherine membicarakan tentang surat perceraian mereka, Samantha tanpa ragu menampakkan kecemburuannya dengan mengatakan bahwa dia punya tubuh kau akan bertemu dengannya, dan dia akan cantik, luar biasa sukses dan kau akan jatuh cinta lagi…
Begitulah.. Samantha bagi Theodore menjadi betul-betul nyata, dan itupun membuat Samantha akhirnya berfikir untuk me-wujud, apapun..!! karena ia telah merasakan perasaan yang nyata untuk Theodore..

Hanya saja, sebelumnya aku berfikir aku terganggu dan aku tahu ini akan kedengaran aneh tapi aku benar-benar bersemangat tentang itu. 
lalu, aku memikirkan hal lain yang aku rasakan dan aku merasa bangga pada itu, kau tahu bangga punya perasaan sendiri terhadap dunia, seperti saat ketika aku mencemaskan kau, hal yang menyakitiku..
hal yang aku inginkan..
 lalu karena itu, pemikiran buruk,, ya.. Tuhan..
perasaan ini bahkan nyata, ataukah mereka hanya program?? Ide itu betul-betul menyakitkan, namun aku merasa bebas karena memiliki rasa sakit

Ini adalah ungkapan Samantha yang membuktikan betapa inginnya dia mempunyai wujud, bentuk yang yang dapat disentuh.. diraba.. oleh  Theodore.

Ending dari film ini, tak sulit untuk ditebak.. penyadaran yang akhirnya diperoleh Theodore karena kehilangan Samantha, yang kemudian diprogram ulang mengikuti kemauan pasar, yang berefek pada kurangnya tingkat sensitifitas terhadap pemilik, akibat menjamurnya pemakaian program.

Dan betapapun sakit kehilangan yang dirasakan Theodore untuk  kedua kalinya, dia meyadari banyak hal tentang; betapa dia tak punya kuasa untuk mengembalikan keadaan seperti semula, batapapun keras dia berusaha…

Tentang rasa cintanya kepada Catherine yang tidak pernah lagi sama, meskipun dia menyadari kadar rasanya tak pernah berkurang..
Kini dia siap meninggalkan kenangan tentang, bagaimana mereka tumbuh dan berubah bersama, kenangan bagaimana mereka membiarkan diri gagal kemudian bersemangat tentang sesuatu, bahkan bagian tersulit dari perpisahan itu,, ketika mulai berpisah dan masing-masing dari mereka pergi dengan orang lain, kenangan tentang bagaimana  dia masih menemukan dirinya berbincang dengan fikiran-fikiran Catherine, bertengkar,, lalu membela diri dari sesuatu yang dikatakan Catherine tentangnya.. 

karena bagaimanapun kenangan.. ia tetap merupakan masa lalu yang akan berulang  kita ceritakan pada diri sendiri. 

Well  di balik semua keterbatasannya,, film ini termasuk salah satu yang wajib tonton saya kira, meskipun bukan film baru, tetapi idenya betul-betul baru untuk kategori love story, tak heran kalau akhirnya film ini terpilih sebagai “Winner the best film of the year” 

Dan sepertiku kalian akan menyenangi suara renyah Samantha.. Happy Watching ;)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar